Senin, 13 Mei 2013

jalan tak ada ujung



JALAN TAK ADA UJUNG


Fatimah masuk membawa teh.
      “musikmu bagus benar,” kata Fatimah pada hazil, meletakan teh di meja dekat hazil berdiri.
“terima kasih itu hanya percobaan,”kata hazil”.
“bukan, bukan percobaan, suatu ciptaan penuh.”seru guru isa.
“engkau dan aku, kita berdua kita bikin konser hebat dari lagu ini,” kata hazil memngajak guru isa.
Guru isa merasa girang benar mendengar ajakan hazil ini.
“ya,” katanya, “barangkali bisa kita lakukan.”
“tentu bisa, hazil girang dan penuh nafsu.
“kita bekerja sekarang juga.”
“tahukan engkau, apa yang susah? Tanya guru isa pada hazil”.yaitu membikin komposisi bunyi gendang.
      Hazil terdiam sebentar melihat kesukaran ini. Mereka berdua diam sebentar. Fatimah telah keluar kamar kembali. “itu mudah juga di pecahkan barangkali.” Kata guru isa kemudian,” gendang kita perlukan untuk menciptakan bunyi atau irama yang menimbulkan suasana yang kita perlukan berangsur mundur ke belakan menjadi latar belakang music yang sebenarnya.
      Hazil menghirup tehnya, dan kembali guru isa merasa sediki kesal melihat hazil membuang abu rokok tidak acuh ke atas lantai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar