JALAN TAK ADA UJUNG
Fatimah masuk membawa teh.
“musikmu
bagus benar,” kata Fatimah pada hazil, meletakan teh di meja dekat hazil
berdiri.
“terima kasih itu hanya
percobaan,”kata hazil”.
“bukan, bukan percobaan, suatu ciptaan
penuh.”seru guru isa.
“engkau dan aku, kita berdua kita
bikin konser hebat dari lagu ini,” kata hazil memngajak guru isa.
Guru isa merasa girang benar mendengar
ajakan hazil ini.
“ya,” katanya, “barangkali bisa kita
lakukan.”
“tentu bisa, hazil girang dan penuh
nafsu.
“kita bekerja sekarang juga.”
“tahukan engkau, apa yang susah? Tanya
guru isa pada hazil”.yaitu membikin komposisi bunyi gendang.
Hazil
terdiam sebentar melihat kesukaran ini. Mereka berdua diam sebentar. Fatimah
telah keluar kamar kembali. “itu mudah juga di pecahkan barangkali.” Kata guru
isa kemudian,” gendang kita perlukan untuk menciptakan bunyi atau irama yang
menimbulkan suasana yang kita perlukan berangsur mundur ke belakan menjadi
latar belakang music yang sebenarnya.
Hazil
menghirup tehnya, dan kembali guru isa merasa sediki kesal melihat hazil
membuang abu rokok tidak acuh ke atas lantai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar